Our social:

Latest Post

Tampilkan postingan dengan label Pupuk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pupuk. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 November 2016

Rajin Berbuah, Gunakan Pupuk Cair Kotoran Ayam

Pemupukan dengan pupuk organik, terutama yang berasal dari kotoan hewan, banyak diyakini oleh pekebun tanaman buah dapat merangsang pembuahan. Untuk aplikasi pupuk organik, setiap pekebun mempunyai resep sendiri. Pupuk organik yang populer di kalangan pekebun tanaman buah adalah pupuk kandang kotoran ayam. Pemupukan dengan pupuk kandang kotoran ayam pada mangga, jambu, dan rambutan mampu membuat tabulampot tersebut rajin berbuah. Namun, aplikasinya pada durian tidak memberikan  hasil yang memuaskan. Pemupukan dengan pukan kotoran ayam atau hewan lainnya diberikan setiap enam bulan  hingga setahun sekali, berbarengan dengan penggantian media tanaman.



Membuat Pupuk Organik Cair Kotoran Ayam 

Bahan
100 ml EM4
25 gr molasse atau gula merah
2 kg pupuk kotoran ayam
1 liter air beras
1 liter air kelapa
5 liter air tanah atau sumur
Drum, tong, ember, atau kaleng cat berukuran 10-20 liter

Cara Membuat
- Masukan molasse dan EM4 ke dalam ember yang berisi lima liter air.
Aduk perlahan hingga merata, kemudian masukkan air kelapa dan air beras.
- Masukkan pupuk kandang dan aduk perlahan agar larutan terserap oleh pupuk kandang.
- Jika kurang, tambahkan air tanah hingga mencapai isi drum atau ember. Aduk perlahan dan tutup rapat.
- Aduk bahan secara perlahan setiap hari, selama 4 hari. Pupuk organik cair siap digunakan.

Pemakaian
Untuk satu liter pupuk organik cair dapat dicampur dengan air tanah sebanyak lima liter. Siramkan ke tanaman hias seminggu sekali.

Sumber :
Endah, J. 2001. Membuat Tabulampot Rajin Berbuah. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Suryati, T. 2009. Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Pemanfaatan Pipis Kelinci untuk Pupuk

Kelinci potong yang banyak dipelahara peternak adalah jenis Flemish Giant dan English Spot. Kelinci New Sealand White yang telah lama dikenal sebagi kelinci percobaan dalam dunia farmasi dan kedokterna pun kini dikategorikan sebagai kelinci potong.

Selain daging, peternak bisa menjual kotoran dan iar kencing kelinci. Pupuk kotoran kelinci paling banyak dicari petani salak, seperti di Sleman, Yogyakarta, karena bagus untuk tanaman buah. Harga pupuk kotoran kelinci mencapai Rp 7500/kg, sedangkan air kencingnya Rp 5000/liter. Seratus  ekor kelinci menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari. Air seni atau urine dapat digunakan sebagai cairan pupuk organik yang sangat bermanfaat untuk tanaman, seperti tanaman anggrek dan pembasmi penyakit di daun.


 Untuk membuat pupuk urin kelinci saya ajak para pembaca menyimak saja video di  bawah ini. Maaf, lagi males nulis.





Sumber :
Masanto, R. dan A. Agus. 2013. Beternak Kelinci Potong : Panduan Usaha Pembibitan dan Penggemukan. Penebar Sawadaya. Jakarta.

https://www.youtube.com/watch?v=YB1p8acKy5g

Selasa, 29 November 2016

Membuat Pupuk Rendaman ala Bunton untuk Tanaman Mangga




Bahan dan Alat
1. Kotoran sapi : 2 karung (+/- 50 kg)
2. Daun paitan (Tithonia diversifolia) : 1 karung (+/- 25 kg)
3. Bonggol pisang : 3-5 kg
4. Tetes tebu : 1 liter

5. Larutam EM4/MOL : 200 ml
6. Air secukupnya
7. Drum Bekas
8. Wadah baskom plastik
9. Pisau

Cara Pembuatan
1. Cuci bersi drum
2. Masukkan sebanyak dua karung kotoran sapi yang masih baru dan basah ke dalam drum
3. Cacah sebanyak satu karung daun paitan, lalu masukkan dalam drum
4. Cacah sebanyak 3-5 kg bonggol pisang, lalu masukkan dalam drum
5. Masukkan air ke dalam drum sampai penuh
6. Berikan campuran tetes tebu dan EM4 (MOL) yang sudah dibiarkan selama lima hari. Lakukan pencampuran tetes tebu dan EM4 di wadah lain
7. Aduk rendaman tersebut satu kali sehari selama 2-3 minggu

Aplikasi Penggunaan
Bila akan digunakan, encerkan terlebih dahulu air rendaman tersebut dengan perbandingan air rendaman : air = 1:1. Setelah itu, larutan tersebut siap dikocorkan/disiramkan pada tanaman mangga, baik yang di tanam di lahan maupun di pot.

Sumber : Cahyaning Tri Gunastri, SP. Mangga Top di Kebun dan Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.

Membuat Pupuk Organik Cair Kotoran Domba/Kambing

Di samping membeli, pupuk organik cair juga bia dibuat dengan cara sebagai berikut.

Bahan dan alat
1. Kotoran domba / kambing sebanyak 67 kg.
2. Air bersih sebanyak 35 liter.
3. Ragi tape sejumlah 3 -5 butir.
4. Satu Buah Tong/drum kapasitas100-120 liter.



Cara Membuat 
1. Isi tong/drum dengan kotoran domba/kambing sebanyak dua pertiga bagian.
2. Taburkan 39-5 butir ragi tapi yang sudag serbuk/halus. Jika ada, tambahkan starter/bioaktivator yang dibeli di pasaran.
3. Tambahkan air bersih sampai tong/drum penuh, lalu tutup.
4. Setiap hari, buka tong dan aduk cairan dalam tong selama lima menit, alau tutup kembali.
5. Setelah seminggu, pupuk organik cair siap digunakan.

Aturan Penggunaan
Ambil 15 cc larutan yang telah dihasilkan, lalu tambahkan air sampai satu liter. Kocok larutan hingga homogen. Dosis penggunaan pada satu tanaman sayur sekitar 1gelas air mineral (170-200 ml).  Untuk menghasilkan tanaman yang bagus, pupuk cair ini  bisa diberikan seminggu sekali.

Sumber :  Supriyati, Y. 2010. Bertanam 15 Sayuran Organik dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.

PupuK Cair Organik dari Urin Ternak

Bahan
1. Urine Sapi, kambing, kelinci, atau kuda sebanyak 20 liter.
2. Gula merah 1 kg atau tetes tebu 1 liter.
3. Segala jenis empon-empon (Lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, dan brotowali) masing-masing 0,5 kg.
4. Air rendaman kedelai 1 gelas
5. Lebih bagus jika dicampur dengan bakteri dekomposer (EM4, Simba, atau Mbio, bisa juga buatan sendiri MOL)
6. Air 4 liter



Alat
Jerigen atau ember ukuran 20-30 liter

Cara Membuat
1. Empon-empon ditumbuk dan direbus sampai mendidih.
2. Setelah dingin, campur dengan semua bahan lainnya.
3. Masukkan dalam jerigen, tutup rapat, dan diamkan selama 3 minggu.
4. Setiap hari, tutup dibuka selama beberapa saat untuk membuang gas yang dihasilkan.

Cara Menggunakan
1. Gunakan pupuk cair organik dari urine tersebut dengan kadar 10% (1 urine : 10 air).
2. Untuk seed treatment, benih atau biji direndam semalaman.
3. Untuk bibit, rendam selama 10 menit.
4. Untuk pupuk cair yang diaplikasi lewat daun, gunakan 1 liter urine per tangkai.

Sumber : Suryati, T. 2014. Bebas Sampah dari Rumah. AgroMedia Pustaka. Jakarta.

Pupuk Kompos Azolla

Penggalakan kembali ke bahan organik cukup genar dikampayekan par ahli. Di Lombok,  misalnya, Dr. Ir. Parman, ahli Fitopataologi, menganjurkan penggunaan azolla (tanaman paku air) untuk menyuburkan tanah. Azolla ini cukup ditebarkan di sawah irigasi dan setelah berkembang biak, dibenamkan ke dalam tanah saat air dikeringkan. Di lahan kering, azolla digarap di tempat lain dan dijadikan kompos terlebih dahulu, sebelum digunakan.



Pembuatan kompos azolla sebenarnya tidak berbeda dengan pembuatan kompos yang lain. Tempat yang digunakan sebaiknya tidak tergenang air dan ternaungi. Adapun bahannya, selain azolla sendiri, juga diberi tambahan kapur atau abu (untuk menaikkan pH), pupuk kandang, dan tanah. Untuk mempercepat pengomposan, dapat pula ditambah urea atau ZA.

Cara Pembuatan Kompos Azolla 
Azolla ditumpuk dengan tinggi sekitar 1m, kemudian di atasnya diberi kapur atau abu setebal 6 cm. Lalu, di atasnya dilapisi dengan tanah dan pupuk kandang setebal 4 cm. Bila memakai urea atau ZA, pupuk ini ditabur di atas tanah dan pupuk kandang. Kelembaban bahan kompos ini perlu dijaga sekitar 60%. Apabila kelembababnya kurang dari 60%, tumpukan azolla dapat disiram air hingga  mencapai kelembaban ideal. Pembalikan juga dilakukan setia7 hari agar proses pengomposan berlangsung secara merata.
Sekitar 2-2,5 bulan, kompos  azolla ini telah masak yang ditandai dengan warna kehitaman dan tidak berbau. Dengan demikian, kompis ini telah dapat digunakan.



Tujuan utama penggunaan azolla adalah memberdayakan petani agar lebih banyak menggunakan sumber daya lokal. Dengan demikian, ketergantungan pada bahan buatan pabrik atau hasil impor bisa dikurangi dan yang terpenting tak terjadi pencemaran akibat digunakannya bahan kimiawi. Tidak adanya pencemaran memungkinkan petani untuk melakukan usaha tani terpadu, misalnya mina padi.

Pemakaian pupuk azolla dan pupuk kandang ternyata dapat meningkatkan hasil gabah kering panen (GKP. Tanaman padi yang dipupuk dengan pupuk buatan sesuai rekomendasi dapat menghasilkan 5,4 ton GKP, sedangkan bila dipupuk 10 ton pupuk kandang dan 2 ton azolla, dapat dihasilkan 6,06 ton GKP.

Sumber : L . Murbandono HS, Penebar Swadaya, Membuat Pupuk Kompos

Senin, 28 November 2016

Mematangkan Pupuk Kandang

Cara paling mudah dan efisien untuk menambah kandungan unsur hara pada media tanam, sekaligus untuk memperbaiki struktur media tanam adalah dengan menambah pupuk kandang. Namun, pemilihan pupuk kandang yang tidak benar malah bisa menjadi bumerang bagi tanaman hias yang kita miliki.

Kebanyakan pupuk kandang yang belum disterilkan masih mengandung hama dan penyakit yang bisa merugikan tanaman hias. Selain itu, pupuk kandang yang masih baru (belum matang) bisa mengakibatkan perakaran tanamn rusak. Salah satu kotoran ternak  yang paling berbahaya untuk tanaman hias jika digunakan dalam keadaan belum matang atau belum jadi adalah kotoran ayam. Pasalnya, kotoran ayam yang masih baru banyak mengandung gas amonia dan suhunya relatif panas.



Berikut ini beberapa ciri pupuk kandang yang sudah jadi dan matang.
  1. Tidak mengeluarkan bau khas kotoran ternak.
  2. Warnanya sudah berubah, tidak seperti warna kotoran asli. Untuk pupuk kandang asal kotoran sapi biasanya warnanya hitam atau kecokelatan menyerupai tanah.
  3. Sudah kering. Kotoran ternak yang masih basah biasanya masih bercampur dengan air seni ternak dan belum layak digunakan.
  4. Suhu normal seperti suhu di sekitarnya. Pupuk kandang yang mash panas berarti masih dalam proses pengomposan.

Jika mendapatkan pupuk kandang yang belum jadi dan belum layak digunakan, kita memprosesnya terlebih dahulu agar tidak merusak tanaman hias. Cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah menyimpan pupuk kandang di bwah naungan sampai proses pembusukan oleh bakteri selesai. Selama proses penyimpanan, sekali-kali pupuk kandang dibalik. Biasanya proses ini memakan waktu antara 2-4 minggu. Cara lainnya adalah dikomposkan dengan menggunakan starter bakteri pengurai seperti Stardec dan EM4. Atau bisa membuat sendiri atau biasanya dikenal dengan nama MOL (Mikroorganisme Lokal).

Sumber : Bernardius, T dan W. Wiryanta. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. AgroMedia Pustaka. Jakarta.